Acaranonton bersama ini pertama kali dilaksanakan akhir pekan lalu di tanggal 2 Februari 2019 dengan agenda pemutaran film "Marlina, Si Pembunuh Dalam Empat Babak". Dalam tiga akhir pekan ke depan, Rooftop Cinema akan melanjutkan agenda mereka dengan pemutara 3 film Indonesia terpilih yakni "Danur", "Critical Eleven", dan "Kala" . Parapemain dalam Marlina Si Pembunuh Empat Babak benar-benar tampak seperti orang Sumba. Kredit untuk Marsha dan juga Dea Panendra yang berperan sebagai Novi, kawan Marlina. Sedikit catatan soal Novi yang tengah hamil lebih dari 9 bulan, beberapa kali sempat terlibat perkelahian yang membuatnya terjatuh, namun kondisinya tak masalah. FilmMarlina si Pembunuh dalam Empat Babak sudah dapat disaksikan melalui aplikasi Netflix mulai 1 Desember 2020. Film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak sudah dapat disaksikan melalui aplikasi Netflix mulai 1 Desember 2020. Jumat, 17 Juni 2022; Cari. Network. Tribunnews.com; TribunnewsWiki.com; Marlinasi Pembunuh dalam Empat Babak (2017) Published on: November 03, 2018. Views: Download Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak (2017) full movie Download film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak (2017) mp4 Untukfilm Marlina si Pembunuh Dalam Empat Babak ini, Marsha mencetak banyak prestasi. Dari yang sudah saya sebutkan diawal, ternyata film ini juga membawa Marsha sebagai pemeran utama wanita terbaik di Sitges International Fantastic Film Festival 2017 dan mengalahkan Nicole Kidman yang juga menjadi salah seorang nominator. Darisitu saja kita sudah bisa menikmati keindahan sinematografi alam Sumba berikut penataan adegan sang sutradara sekaligus kekuatan pemain-pemainnya. Harusnya dari situ pun sudah cukup dijadikan alasan kenapa harus nonton film "Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak" (#Marlina). Berikut empat alasannya: 1. 6LAe. Jakarta - Film 'Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak' akan segera tayang di bioskop Tanah Air mulai 16 November 2017. Secara garis besar film yang disutradarai oleh Mouly Surya ini berkisah tentang perjalanan tokoh utama bernama Marlina Marsha Timothy dalam mencari keindahan alam di Sumba, Nusa Tenggara Timur, 'Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak' mengusung genre film yang sepenuhnya baru, yaitu Satay Western. Dengan kata lain, film ini memiliki karakteristik film koboi pada umumnya hanya saja berlatar di tak seperti film bergenre Western yang biasanya diperankan oleh laki-laki, tokoh utama dari film ini justru adalah perempuan. Ditambah lagi, film ini juga membicarakan isu perempuan beserta relasinya dengan laki-laki. Kendati mempersoalkan hal yang sama sekali baru, sutradara Mouly Surya mengatakan untuk dapat menikmati filmnya, penonton harus bisa keluar dari zona nyaman."Orang memang harus keluar dari zona nyamannya untuk bisa menikmati film saya. Itu mengapa film-film sejenis ini penting untuk dibuat karena kita harus, patut, keluar dari zona nyaman," ungkap Mouly Surya ditemui usai acara pemutaran perdana di Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis 9/11/2017.Mengangkat isu mengenai perempuan Sumba, Mouly Surya mengatakan film yang syarat dengan komedi gelap ini bukan hanya semata-mata diperuntukkan untuk perempuan saja."Biarpun film ini tokoh utamanya perempuan, tapi jelas film ini juga tentang laki-laki," kata Mouly Surya ditayangkan di bioskop Indonesia, film 'Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak' sudah lebih dulu berkelana ke berbagai festival mancanegara. Festival Film Cannes di Prancis adalah salah satunya. srs/mau - Ini dia link nonton film Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak. Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak atau Marlina The Murderer in Four Acts termasuk salah satu film Indonesia terbaik yang dirilis pada 2017. Terbukti, film yang disutradarai Mouly Surya ini berhasil memenangkan sejumlah penghargaan dari dalam ataupun luar negeri. Baca Juga Link Streaming Nonton Film India Priyanka Chopra Terbaru 2021 The White Tiger Dilengkapi Sub Indo Kabar baiknya, film yang dibintangi Marsha Timothy ini sudah bisa disaksikan di Netflix mulai Selasa, 1/12/2020. Film Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak bercerita tentang janda bernama Marlina Marsha Timothy yang tinggal seorang diri di puncak perbukitan sabana di Sumba. Kisah Marlina akan disajikan dalam empat babak, yakni Perampokan, Perjalanan, Pengakuan Dosa, dan Kelahiran. PROMOTED CONTENT Video Pilihan Poster film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak. Dok IMDbFilm ini digarap oleh sutradara Mouly Surya. Naskahnya ditulis oleh Mouly Surya bersama Rama pada 16 November 2017, Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak distribusikan ke 18 negara. Film ini menampilkan Marsha Timothy, Dea Panendra, Yoga Pratama, hingga Egi berdurasi 90 menit ini juga telah mendapatkan banyak nominasi serta penghargaan, salah satunya dalam Festival Film Indonesia film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak. Dok IMDb /© Film Marlina si Pembunuh dalam Empat BabakPada suatu ketika, rumah seorang janda bernama Marlina Marsha Timothy yang terletak di padang sabana di Sumba, Indonesia, didatangi sekawanan terdiri atas tujuh orang yang mengancam nyawa, harta, serta kehormatan Marlina di hadapan suaminya yang telah menjadi mumi. Sebagai perlawanan, ia memenggal kepala bos perampok, Markus Egi Fedly.Adegam film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak. Dok IMDb Berangkat dari kejadian itu, Marlina kemudian melakukan perjalanan untuk mencari keadilan serta penebusan Marlina ini terbagi dalam empat babak, yaitu perampokan, perjalanan, pengakuan, dan film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak. Dok IMDb Di tengah perjalanan, Marlina bertemu dengan Novi Dea Panedra yang tengah menunggu kelahiran bayinya. Ia juga harus berurusan dengan Franz Yoga Pratama yang menginginkan kepala Markus nasib Marlina? Simak kelanjutan kisahnya di film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak yang sudah tayang di Netflix! "Marlina" is a wester-slash-road-movie about an independent woman fighting back against male aggressors and seeks redemption or justice for herself. Throughout her journey through the desertlike rural area of Indonesia and its small villages if you can call them that - they mostly consist of single houses surrounded by desert and a solitary, dusty road, Marlina encounters a number of women who, if not as violently as Marlina, have in some other ways experienced injustice from men who were not condoned for it. Not being an Indonesian woman myself, I cannot account for "Marlina"'s accurateness in depicting gender discrimination in the country, but it is probably safe to assume that director Mouly Surya is not particularly interested in providing deep insight the mechanics of sexism. "Marlina" is a feminist film in the same way that Tarantino's "Kill Bill" movies or "Mad Max Fury Road" are feminist films They portray strong female characters taking revenge on or otherwise trying to dismantle a chauvinist society that has wronged them. The specifics of the villains' ideology don't matter much - in one scene near the beginning, one of Marlina's robbers compares her cooking to his sister's and his mother's, inviting the question, how does he treat these women that he apparently has some respect for, if he compares their cooking to that of his potential rape victim? The movie never attempts to answer or expand upon that question or similar ones, as all of the men in the film lack more-dimensional characterisations. That is not meant to be a criticism of the film, though, as Mouly Surya wisely makes it stylized enough to make it work as a simple genre movie, a revenge tale set in an uncaring and rough world of rapists, thieves, and cowards. When Marlina rides on horseback on the sandy road, with the cut-off head of her rapist under her arms, the film enters almost surreal territory. This is helped by a great Morricone-esque score that, in several of the largely slow-paced scenes, builds tension. Thankfully, in contrast to the men, most of the women in the film are given much deeper and more well-rounded characters to play. Even the comic relief character, an elderly woman who enters the drama as she is on her way to bring her nephew's wife his dowry, deepens the universe of the film's story and gets a couple laughs, as well. Novi, a pregnant friend of Marlina's, is probably the most developed of the side characters here, and her arc is a very powerful subplot in the film. And of course, Marlina herself is played very well, too. It's admirable that, even if the movie overall is, by default, black-and-white in its characterisations, Mouly Surya allows her protagonists to show weakness, too, when they are confronted with potential danger and trauma. The landscapes are beautifully shot, and although I would assume the film is a rather low-budget production, it never looks as cheap as it probably is. That's because the cinematographer has a very good eye for composing their images, and the lack of production value never shows. Another element that greatly deepened the film's impact is the soundtrack. The film is very slow-paced, so framing the shots in a way that invites you to look at them for a couple of seconds longer and laying good music over them that suits the mood of the story was very vital to the film's success, and in my opinion they pulled that off very well, for the most part. The biggest downside of the film is that the slow pacing doesn't always work out perfectly. Because the story is so simple and, quite frankly, if you've seen other rape-and-revenge films before, you know how these movies work, there are long stretches of film in which you know exactly where it is going, but it takes the story too long to get there. It's not always equally entertaining. Also, the lack of dimensionality in its storytelling can be a bit boring after a while. However, the high points are so high that I can easily forgive the film for some of its flaws and recommend it almost universally. Jakarta, IDN Times - Tanggal 16 November mendatang, film bergenre thriller berjudul Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak mulai tayang di seluruh bioskop di ke-3 dari Mouly Surya yang digarap sejak tahun 2014 bersama Garin Nugroho dan diproduseri oleh Rama Adi serta Fauzan Zidni ini, sukses menyabet berbagai penghargaan di berbagai festival film pemain ternama dan berbakat hadir dalam film ini. Di antaranya Marsha Timothy Marlina, Yoga Pratama Franz, Egi Fedly Markus, Dea Panendra Novi hingga Indra Birowo Umbu. Baca juga Keluarga Tak Kasat Mata Bakal Ramaikan Film Bergenre Film ini lebih menceritakan perjuangan hidup Marlina. Dimana ia adalah seorang janda muda dari perbukitan di pulau Sumba, suatu hari di sebuah padang sabana Sumba, di Indonesia, sekawanan perampok mendatangi rumahnya dan mengancam harta, nyawa serta kehormatannya dihadapan suaminya yang telah berbentuk mumi duduk di sebelah pojok Demi mencari keadilan dan juga penebusan, dalam sebuah perjalananya, dirinya membawa kepala dari bos si perampok tersebut, yaitu Markus Egi Fedly, yang dipenggalnya tadi Marlina bertemu juga dengan Novi Dea Panendra, yang menunggu kelahiran bayinya dan juga Franz Yoga Pratama, yang menginginkan kepala Markus untuk berjalan tanpa kepala, Markus menguntit Marlina. Bagaimaana selanjutnya? Saksikan filmnya hanya dibioskop kesayangan juga 10 Fakta Film Keluarga Tak Kasat Mata, Bikin Merinding

nonton marlina si pembunuh dalam empat babak